Surat untuk AYAH
Sepucuk Surat Untuk Ayah Tercinta
Ayah…entah bagaimana cara aku ungkapkan semua ke Ayah, karena semenjak kepergian ayah ke alam sana, semua kehidupan kami berubah. Ayah pergi begitu cepat, tiba – tiba dan tanpa di sangka. Banyak yang berubah semenjak Ayah pergi.Kami sekarang tinggal di kamar kontrakan yang sempit, dengan hidup yang ala kadarnya. Seandainya Ayah tahu, betapa kami sering menahan lapar, menahan dingin. Ayah, apakah semua anak harus menderita ketika Ayahnya pergi untuk selamanya? mungkin hati Ayah akan hancur di alam sana mengetahui keadaan kami sekarang…..
Ayah, dulu aku selalu bercerita ke Ayah, kalau aku kelak besar nanti ingin jadi seorang dokter. Aku selalu berusaha belajar sebaik mungkin, agar meraih prestasi yang bisa Ayah dan Ibu banggakan. Tapi setelah kepergian Ayah, semua harapan aku hilang, lenyap terkubur bersama Ayah.
Aku tahu, Ayah tidak bermaksud meninggalkan kami sehingga kami mengalami keadaan seperti ini. Ayah tahu? Ibu bekerja keras, tiada lelah, pagi dan malam, semua itu dilakukan hanya untuk agar aku tetap sekolah, agar aku tetap mempunyai cita – cita tinggi. Ibu berjuang keras Ayah, sendiri…….., demi aku….
Ayah, sering aku melihat Ibu teru menerus menangis, Ayah…tolong pintakan kepada Tuhan supaya Dia membahagiakan Ibu. Setelah aku kehilangan Ayah, haruskah aku kehilangan senyum Ibu?