Rabu, 05 Juni 2013


Surat untuk AYAH

 

 

Sepucuk Surat Untuk Ayah Tercinta

Ayah…entah bagaimana cara aku ungkapkan semua ke Ayah, karena semenjak kepergian ayah ke alam sana, semua kehidupan kami berubah. Ayah pergi begitu cepat, tiba – tiba dan tanpa di sangka. Banyak yang berubah semenjak Ayah pergi.
Kami sekarang tinggal di kamar kontrakan yang sempit, dengan hidup yang ala kadarnya. Seandainya Ayah tahu, betapa kami sering menahan lapar, menahan dingin. Ayah, apakah semua anak harus menderita ketika Ayahnya pergi untuk selamanya? mungkin hati Ayah akan hancur di alam sana mengetahui keadaan kami sekarang…..
Ayah, dulu aku selalu bercerita ke Ayah, kalau aku kelak besar nanti ingin jadi seorang dokter. Aku selalu berusaha belajar sebaik mungkin, agar meraih prestasi yang bisa Ayah dan Ibu banggakan. Tapi setelah kepergian Ayah, semua harapan aku hilang, lenyap terkubur bersama Ayah.
Aku tahu, Ayah tidak bermaksud meninggalkan kami sehingga kami mengalami keadaan seperti ini. Ayah tahu? Ibu bekerja keras, tiada lelah, pagi dan malam, semua itu dilakukan hanya untuk agar aku tetap sekolah, agar aku tetap mempunyai cita – cita tinggi. Ibu berjuang keras Ayah, sendiri…….., demi aku….
Ayah, sering aku melihat Ibu teru menerus menangis, Ayah…tolong pintakan kepada Tuhan supaya Dia membahagiakan Ibu. Setelah aku kehilangan Ayah, haruskah aku kehilangan senyum Ibu?

Ayah, aku ingin membahagiakan Ibu, aku ingin tetap bersekolah, aku ingin tetap menggapai cita – cita ku buat jadi dokter……tapi aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan….tangan ku masih terlalu kecil untuk melakukan itu semua. Bagaimana aku bisa membantu Ibu, sementara aku sendiri sedih dan bingung?
Doakan kami Ayah, agar aku dan Ibu bisa tegar menjalani semua cobaan ini…..semoga Ayah juga tenang di alam sana……semoga…..
Dari anak mu………
Semua itu tidak akan terjadi jika sang Ayah semasa hidupnya bisa menyisihkan sebagian kecil dari penghasilannya dengan menabung. Bukan berarti tabungan bisa menggantikan sosok sang Ayah, tetapi peran tabungan di sini adalah menjamin keamanan finansial dari keluarga yang ditinggalkan. Sehingga sepeninggal sang Ayah, pendidikan sang anak dan kebutuhan sehari-hari nanti tetap ada dan terjamin.

Tidak ada komentar: